Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut kelompok perusuh dalam demo tolak UU Cipta Kerja mengubah pola dalam melakukan aksinya. Yusri melaporkan, pihaknya telah melakukan penangkapan kepada sejumlah orang yang diduga mereka akan melakukan perusuhan dalam aksi demo hari ini di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020). "Ada beberapa orang sudah kita amankan ke Polda, mereka ini yang memang akan melakukan perusuhan," katanya dikutip dari channel YouTube tvOne.
Yusri belum dapat memastikan berapa jumlah orang yang diamankan. Namun berdasarkan laporan yang ada kelompok yang diamankan hari ini jauh lebih sedikit dari gelaran aksi demo pada tanggal 8 dan 13 Oktober 2020 lalu. "Jadi ada sistem lintas ganti, di mana perusuh masuk saat demo selesai dan tiba tiba mereka masuk melakukan pelemparan kepada polisi," urai Yusri.
Oleh karena itu, Yusri mengimbau kepada koordinator aksi demo untuk berhati hati dengan penyusup. Sehingga tidak ada provokator provokator yang manjadi perusuh. Dan diminta dapat menyelesaikan aksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kita juga melakukan langkah preventif dengan patroli," tandas Yusri. Kapolda Metro JayaIrjen Pol Nana Sudjanamengatakan pihaknya telah mengamankan 33 orang diduga kelompok anarko. Mereka diamankan saat aksi unjuk rasa di kawasanPatung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
"Sampai saat ini ada sekitar 33 orang yang kami amankan, ini kami amankan bukan kami tangkap," kata Nana di lokasi, Selasa. Perihal alat bukti, pihak kepolisian masih menelusurinya apakah mereka yang diamankan membekali diri dengan peralatan untuk memicu kerusuhan atau tidak. Sementara kata dia, jalannya aksi unjuk rasa penolakanUU Cipta Kerjayang disampaikan aliansiBEM SIdan buruh berjalan dengan tertib tanpa kerusuhan.
Namun, pihaknya tetap terus bersiaga hingga aksi rampung. Kepolisian mengatakan kelompok anarko maupun pelajar yang terlibat dalam aksi hingga pukul 16.12 WIB masih minim terlibat. "Sementara sampai saat ini untuk keterlibatan para pelajar ataupun kelompok anarko tidak sebesar beberapa hari sebelumnya," kata Nana.